Saturday 22 November 2014

MAKALAH SPECTRUM DAN POLICY BRIEF TERBARU


MAKALAH 
PRAKTIKUM
DEMOGRAFI TEKNIK 
TERBARU

Definisi Program Spectrum
Program Spectrum merupakan suatu policy model yang berbasis pada sistem komputer, yaitu window. Program Spectrum dikembangkan oleh United State Agency International Development (USAID) – Health Policy Intitiave (HPI) agar dapat digunakan para pemangku kebijakan untuk memberikan informasi mengenai suatu dampak pembangunan di masa yang akan datang berdasarkan informasi dari pembangunan saat ini. Salah satu kelebihan policy model Spectrum dari modelmodel sebelumnya yang telah dikembangkan adalah policy model Spectrum telah memadukan beberapa modul-modul kedalam satu sistem.

·         Modul Program Spectrum
Terdapat sembilan modul dalam program Spectrum, yaitu :
1.       Modul Demography Projection
Modul Demography Projection atau yang disingkat dengan istilah DemProj merupakan suatu program untuk menyusun proyeksi penduduk berdasarkan dua aspek, yaitu (1) jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun tertentu berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia; (2) komponen demografi dari suatu wilayah yang terdiri dari tingkat kelahiran, kematian dan migrasi.
2.       Modul Family Planning
Modul Family Planning atau yang disingkat dengan istilah FamPlan merupakan suatu program untuk menghitung komponen dan kebutuhan program Keluarga Berencana dalam rangka mencapai tujuan program Keluarga Berencana.
3.       Modul Benefit Cost
Modul Benefit Cost merupakan suatu program untuk memperkirakan perhitungan biaya dan keuntungan dari pelaksanaan program Keluarga Berencana.
4.       Modul AIDS Impact Model
Modul AIDS impact model atau yang disingkat dengan istilah AIM merupakan suatu program untuk memperkirakan dampak dari epidemik AIDS, termasuk jumlah orang yang terinfeksi HIV, jumlah orang meninggal akibat AIDS, jumlah penderita HIV/AIDS yang memerlukan perawatan dan jumlah orang yang beresiko tinggi.
5.       Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth
Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth atau yang disingkat dengan istilah RAPID merupakan suatu program untuk melihat dampak dari pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran terhadap beberapa sektor sosial ekonomi, seperti ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, urbanisasi dan pertanian.
6.       Modul Adolescent Reproductive Health
Modul Adolescent Reproductive Health atau yang disingkat dengan istilah NewGen merupakan suatu program untuk memperkirakan dampak dari perilaku kesehatan reproduksi remaja, termasuk informasi mengenai perilaku seksual, perkawinan, kehamilan, aborsi, dan HIV- IMS.
7.       Modul Prevention of Mother-To-Child Transmission
Modul prevention of mother-to-child transmission atau yang disingkat dengan PMTCT merupakan suatu program untuk mengukur biaya dan manfaat program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, termasuk perawatan antiretroviral, pilihan pemberian makan bayi dan alternatif cara melahirkan.
8.       Modul Safe Motherhood
Modul Safe Motherhood merupakan suatu program untuk menentukan biaya yang dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian ibu.
9.       Modul Allocate
Modul Allocate merupakan suatu program mengembangkan perencanaan kesehatan reproduksi nasional untuk efisiensi penggunaan anggaran kesehatan reproduksi.

 Manfaat Program Spectrum
Program Spectrum dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, yaitu :
1)      Membantu Pemangku Kebijakan dalam menetapkan tujuan (goal);
Program spectrum dapat memfasilitasi pemangku kebijakan dalam menetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai. Selain itu pemangku kebijakan juga dapat melihat mengetahui konsekuensi-konsekuensi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2)      Menstimulasi terjadinya sebuah dialog mengenai suatu isu atau kebijakan;
Isu atau kebijakan yang dapat didiskusikan terkait isu kemiskinan, kematian ibu dan anak yang tinggi, dampak sosial ekonomi sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran yang tidak terkendali.
3)      Memfasilitasi program perencanaan dan pengambilan keputusan;
Program Spectrum dapat digunakan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Berdasarkan tujuan/target yang telah ditentukan maka akan ada konsekuensi-konsekuensi yang harus dilakukan agar tujuan/target tersebut dapat tercapai.
4)      Memberikan suatu kerangka pikir yang jelas dalam memahami isu-isu dan mengevaluasi beberapa alternatif;
Hasil program Spectrum dapat disusun berdasarkan alternatif-alternatif kebijakan yang direncanakan dan akan diterapkan. Sebagai contoh, kebijakan menurunkan Total Fertility Rate pada tahun 2025 menjadi 2.1 akan mempunyai konsekuensi pada kebijakan program Keluarga Berencana, khususnya mengenai kebutuhan alat kontrasepsi.

POLICY BRIEF
·         Pengertian Policy Brief
Policy Brief adalah sebuah dokumen yang menguraikan dasar rasional dalam pemilihan sebuah alternatif kebijakan khusus atau rangkaian tindakan dalam sebuah kebijakan saat ini. Sebuah policy brief mungkin berfokus langsug pada penyediaan sebuah argumen untuk pengadopsian sebuah alternatif tertentu yang bertujuan untuk meyakinkan para pihak target akan pentingnya permasalahan saat ini dan perlu mengadopsi alternatif yang dipilih, selanjutnya berfungsi mendorong untuk melakukan tindakan. Dalam hal ini hasil penelitian yang ada diharapkan mampu memberikan masukan bagi pemerintah dalam menginisiasi kebijakan yang lebih efektif.
Di negara atau pemerintah yang memiliki tradisi menulis yang kuat, policy brief maupun policy paper memiliki posisi sekaligus peran penting sebagai salah satu media atau alat komunikasi yang cukup berpengaruh dalam proses pengambilan kebijakan publik. Kuatnya tradisi menulis menjadi salah satu dasar bagi para penguasa sebelum mengambil kebijakan. Sebaliknya, dalam suatu negara atau pemerintah yang kurang memiliki tradisi menulis yang kuat, sebuah tulisan belum cukup mampu menjadi faktor yang memengaruhi seorang penguasa dalam mengambil suatu kebijakan.
Masih banyak masyarakat bahkan pejabat pemerintah yang belum tahu fungsi policy paper atau policy brief, policy brief bukan bulletin. Penulisan policy brief dan penggunaannya sebagai bagian dari alat dalam proses advokasi kebijakan masih jarang dilakukan oleh lembaga-lembaga di Indonesia. Walaupun manfaat policy brief atau policy paper masih belum maksimal dalam proses advokasi kebijakan, policy brief sebagai bagian dari advokasi kebijakan.
Pada sesi ini, secara khusus akan melatih peserta untuk menyusun policy brief sebagai dokumen singkat yang menyajikan penemuan dan rekomendasi dari penelitian yang ditujukan kepada audiens non-pakar, dan merupakan alat untuk menyampaikan masukan terhadap suatu kebijakan.
Sebagaimana telah disampaikan dalam pengantar dalam modul jarak jauh, sebelum menyusun Policy Brief, Anda harus telah mengidentifikasi beberapa hal berikut:
  1. Mengidentifikasi isu kebijakan
  2. Mengembangkan dialog dua-arah dan 'keterlibatan' dengan beneficiary dari manfaa  riset (misalnya: pembuat kebijakan)
  3. Menciptakan tim komunikasi dan diseminasi
  4. Mengidentifikasi kelompok target audiens yang relevan

·         Komponen Policy Brief
Pada prinsipnya, sebuah policy brief adalah sebuah rekomendasi kebijakan yang merupakan dokumen yang berdiri sendiri, berfokus pada topik dan tidak lebih dari 2-4 halaman (1.500 kata) . Dalam menyampaikan isi dapat menggunakan model a laser focus, artinya benar-benar fokus pada satu topik.
Berikut ini 8 komponen yang dapat menjadi pedoman dalam penyusunan sebuah brief, yaitu :
  1. Executive Summary: merupakan sebuah ringkasan eksekutif yang singkat dan memberikan gambaran kepada pembaca mengenai tujuan dan rekomendasi policy brief yang disusun.
  2. Pernyataan isu/masalah:sebuah frase topik sebagai pertanyaan yang memerlukan suatu keputusan, dirangkum sesingkat mungkin dalam satu pertanyaan. Sebagai contoh:
    1. peran apa yang dapat dilakukan oleh (setiap kelompok politik, sosial, organisasi) yang merupakan target audiens, yang dapat meningkatkan status (politik/ekonomi/sosial) bagi masyarakat atau target audiens yang dituju
    2. bagaimana seharusnya ?
    3. siapa yang harus bertanggungjawab untuk memperbaiki / meningkatkan / mengatasi permasalahan yang disampaikan?
    4. Kapan sebaiknya kelompok pengambil kebijakan memutuskan untuk terlibat dalam perkembangan masalah atau krisis yang disampaikan
  3. Latar belakang masalah: menyajikan fakta-fakta penting sehingga para pengambil kebijakan memahami konteks masalah, termasuk dalam hal ini perlu disajikan bagaimana perspesi masyarakat mengenai permasalahan ini?
  4. Pre-existing Policies : merupakan rangkuman apa yang telah dilakukan tentang masalah sejauh ini, tujuannya adalah untuk menginformasikan pembaca dari pilihan kebijakan yang direkomendasikan.
  5. Pilihan kebijakan : memberikan gambaran tindakan yang mungkin atau tidak untuk dilakukan, dengan setidaknya 3 program potensial tindakan.
  6. Keuntungan dan kelemahan : setiap opsi kebijakan pasti memiliki keuntungan dan kelemahan, sehingga perlu disampaikan perspektif pro dan kontra dari pilihan dalam poin-pint atau format outline.
  7. Rekomendasi : setelah memprioritaskan pilihan kebijakan yang disampaikan dan membahas pro dan kontra, dalam bagian ini berisi rekmendasi pada pengambil kebijakan.
  8. Sources Consulted or Recommended : menyediakan informasi bagi para pengambil keputusan bila memiliki minat dan wakatu untuk membaca tentang isu tertentu. Pada dasarnya berisi sebuah bibliografi, menyediakan ditulis dekripsi 1-3 kalimat dan evaluasi dari setiap sumber yang terdaftar.

·         Template sebuah Policy Brief
Ø  Ringkasan Eksekutif
Lead dengan pernyataan pendek, dalam bagian ini terdiri dari ± 150 kata berisi tujuan dan rekomendasi singkat. Diharapkan bagian ini mampu mempersuasi dan menarik minat pembaca pembaca untuk melangkah lebih lanjut. Ditulis setelah selesai menyusun policy brief.
Ø  Pendahuluan
Menjawab pertanyaan why? Di dalam bagian ini, diharapkan mampu menjelaskan arti dan urgensi masalah yang disampaikan. Selain itu berisi pula tujuan penelitian, memberikan gambaran tentang temuan dan kesimpulan. Bagian ini bertujuan pula untuk menarik minat pembaca.
Ø  Pendekatan yang digunakan dan Hasil
Bagian ini menyajikan ringkasan fakta-fakta, menjelaskan masalah dan konteks, menjelaskan metode penelitian dan analisis. Sehingga pembaca mampu memahami bagaimana penelitian yang dilakukan, termasuk metodologi yang digunakan untuk mengumpulkan data, serta menjelaskan latar belakang yang relevan. Dalam penulisannya tidak diharapkan membahas terlalu teknis. Menekan pentingnya manfaat yang akan didapatkan dan peluang yang tersedia.
Ø  Hasil
Dalam menyampaikan hasil yang penting yaitu "Apa yang bisa kita pelajari?"
Mulailah menuliskan gambaran umum, kemudian diikuti ke khusus sehingga memudahkan audiens untuk mudah mengikuti konten yang disampaikan
Ø  Kesimpulan
Apakah arti dari penyajian yang kita sampaikan? Dalam menulis kesimpulan, gunakan bagian untuk menginterpretasikan data dan bertujuan untuk memberikan kesimpulan yang kuat.

Ø  Implikasi dan Rekomendasi
Tulisan pada bagian ini berisi apa yang bisa terjadi dan apa yang harus terjadi, kedua hal tersebut mengalir dari kesimpulan dan harus didukung oleh bukti.
·         Merancang Design Policy Brief
Ø  Judul merupakan titik acuan, dan dapat diikuti dengan sub-judul. Dalam pemilihan judul harus dipilih kata yang menarik minat pembaca.
Ø  Dapat ditambahkan sidebars, yang ditulis pendek, dekritif, stimulating (menggunakan pertanyaan) dan berfokus pada tindakan
Ø  Design dibuat menarik dengan warna atau pilihan font
Ø  Dapat menggunakan grafik, foto dan grafis
Ø  Perlunya melakukan review dokumen setelah selesai penulisan

·         Tahapan Penyusunan Policy Brief
1.      Memilih masalah dan audiens
Ø  Apa masalah yang diangkat dalam policy brief?
Ø  Apa saja policy brief yang sudah ada? Apa bedanya policy brief yang anda tulis dengan yang sudah ada?
Ø  Siapa audiens dari policy brief?
Ø  Apakah masalah yang dipilih penting untuk audiens?
Ø  Isu-isu apa yang membuat mereka “klik”? masalah apa yang mereka minati ?
Ø  Bagaimana level pengetahuan audiens terhadap masalah yang kita tulis dalam policy brief? Informasi apa yang mereka butuhkan?
Ø  Seberapa terbuka mereka terhadap masalah yang kita angkat?

2.      Membuat kerangka policy brief
Ø  Tujuan
-          Tulis dalam 1-2 kalimat
-          Haluan isi policy brief
Ø  Masalah
-          Mengapa masalah tersebut penting bagi audiens?
-          Apa impact dari masalah?
-          Apa solusi yang sudah dicoba dilakukan?
-          Apa pilihan kebijakan yang ada?
Ø  Rekomendasi
-          Apa aksi yang anda rekomendasikan?
-          Didukung bukti
-          Sesuai dengan argumentasi
-          Spesifik
-          Sesuai untuk audiens
Ø  Judul
-          Informatif
-          Menarik

3.      Menulis
Ø  Informasi yang relevan dan fokus
Ø  Indari istilah metodologi riset yang rumit
Ø  Tunjukkan kekuatan metodologi riset yang dilakukan sehingga hasil penelitian valid
Ø  Jika memakai statistik, pakailah statistik yang muda dimengerti
Ø  Kalimat singkat dan ringkas
-          Hemat kata
-          Kalimat pendek dengan struktur kalimat yang jelas
Ø  Kalimat aktif
Ø  Hindari jargon
Ø  Hindari istilah metodologi yang rumit

4.      Melakukan review



KESIMPULAN
http://berliansurya.blogspot.com/2014/06/spectrum-demografi-teknik-dan-policy.html

No comments:

Post a Comment