disini terdapat kumpulan beberapa materi yaitu:
Seni, teknologi, edukasi. Blog untuk saling berbagi antara siapa saja, dimana saja, kapan saja.
Thursday, 28 August 2014
HANDOUT MATERI GEOGRAFI HEWAN DAN TUMBUHAN LENGKAP
saya ingin berbagi materi kuliah , yang digunakan agar dapat membantu kalian dalam mempelajari tentang geografi tumbuhan dan hewan
disini terdapat kumpulan beberapa materi yaitu:
disini terdapat kumpulan beberapa materi yaitu:
Sunday, 17 August 2014
LAPISAN TANAH PURBA SANGIRAN
SANGIRAN : LINGKUNGAN DAN LAPISAN TANAH PURBANYA
DARI AWAL SEKEDAR HANYA INGIN MEMBACA DARI SEBUAH BUKU GRATISSS
SEKEDAR
PENGETAHUAN BUAT ANDA
Sangiran ditetapkan sebagai
warisan dunia oleh UNESCO 1996, di tulis pada list no. C 593 dengan nama The
Sangiran Early Man Site.
Kawasan yang didalamnya
menyimpan lapisan tanah yang paling lengkap di benua asia ini. TIDAK TAHU KAN???
HAHAHA ………secara geografis terletak di kab. Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah. Secara geomorfologi kawasan ini terletak di cekungan alam yang sering
disebut dengan depresi solo dan dikelilingi perbukitan.tepatnya di lereng barat
laut Gunung Lawu. Dengan segala keunikanya secara arkeologi mewakili lebih dari
50% temuan fosil manusia purba di dunia dan adanya mata air asin di sebuah
kebun/tegalan di dekat museum sangiran berdiri. Dari kejadian yang misterius
ini , kita bertanya-tanya : mengapa sangiran terdapat air asin ?padahal di
daratan alluvial .ayo kita cari tahu !!!
MENGAPA LAPISAN TANAH
SANGIRAN BERBEDA –BEDA ???Kawasan lingkungan sangiran terbentuk sacara
mengendap secara terus-menerus dari 2,4 juta tahun yang lalu. Lapisan tanah
situs sangiran secara litologi,
stratigrafi dan lingkunganya ,empunyai urutan sebagai berikut :
Lingkugan
laut : terdapat formasi kalibeng ditandai dengan lempung biru (2,4 -1,8 juta
tahun yang lalu)
Lngkungan
Rawa : formasi pucangan ditandai dengan lempung hitam (1,8- 0,9 juta tahun
lalu)
Lingkungan
darat, hutan terbuka : formasi kabuh ditandai pasir fluvio-volkanik struktur
silang siur (730.000-250.000 tahun lalu), formasi notopuro ditandai endapan
pasir volkanik (250.000-11.000 tahun lalu) dan terakhir endapan resen ditandai endapan
teras dan alluvial (11.000 tahun lalu- saat ini).
Adanya
proses geologi yang panjang terjadi akibat aktivitas lempeng tektonik,
vulkanisme dan fluktuasi air laut.melalui pengangkatan pulau jawa, sangiran
diawali dengan adanya lingkungan laut berubah menjadi lingkungan transisi,
lingkungan rawa, dan menjadi daratan yang luas sekarang ini. Sebab kawasan
hasil dari proses pengendapannya , lapisan tanah sangiran terdapat fosil-fosil
mahkluk hidup zaman purba sehingga dapat memberikan informasi tentang keadaan
lingkungan beserta kegiatan interaksi mahkluk hidup didalamnya.
NIH KALAU MAU
TAHU LEBIH LENGKAPNYA !!!
1.
Lingkungan
laut (2.400.000-1.800.000 tahun lalu)
Sekitar 2,4 juta tahun lalu
daerah ini berupa lautan yang terdapat tiga gunung yaitu, G. Merapi purba, G.
Merbabu Purba, dan G. Lawu Purba. Dari hasil muntahan magma nya lalu secara
berangsur angsur terendapkan. menjadi material sedimen, sehingga terjadi
perkembangan terumbu karang yang membentuk fringing, barrier dan atol melampar
luaske laut di selatanya.Lapisan tanah paling tua adalah lempung biru anggota
formasi kalbeng yang didalamnya terbdapat fosil molluska laut bercangkang
tebal. Stelah diteliti berada di kali puren.
2.
Lingkungan
Transisi (1.800.000-1.6.000.000 tahun lalu)
Ditemukan endapan breksi
tepatnyya di desa Krikilan, Desa Bukuran utara kali cemoro, dan didesa
Krendowahono selatan kali cemoro. Lahan transisi terbentuk pada saat itu karena
adanya penujaman lempeng kerak samudra yang ditimbulkan dari aktivitas gunung vulkanik
dan peristiwa pengangkatan Pegunungan Selatan dan Pegunungan Sendeng. Dengan begitu
lingkunganya dicirikan oleh ombak yang sedang
dan sinar matahari sampai ke daerah zona litoral yang cukup ditandai
adanya banyaknya organisme plankton. Setelah diteliti hewan yang hidup pada
saat itu yaitu hiu, penyu dan keanekaragaman terumbukarang yang fosilnya
terdapat endapat lempung abu-abu.
3.
Lingkungan
Rawa (1.600.000-900.000 tahun lalu)
Ciri khas lingkungan rawa
ditandai keadaan air tenang maka lambat laun terjadi sedimentasi.endapan debu
vulkanik dan terselip Endapan lempung hitam di sekitar sangiran. Aktivitas yang
secara bertahap dari lingkungan rawa yang payau hingga menjadi sbuah daratan
yang didalamnya terdapat sungai dan cabang-cabangnya yang berkembang. Disini ditemukan
fosil tengkorak manusia purba berada pada formasi pucangan tepatnya di desa
dayu.
4.
Grenzbank
(900.000-730.000 tahun lalu)
Peristiwa erosi di
pegunungan selatan dan pegunungan kendeng yang menghasilkan pecahan gamping dan
batukrikil – kerakal. Dengan tanda seperti itu sangiran padasaat itu wilayah
laut hilang tidak tersisa lagi.
5.
Lingkungan
darat (730.000-250.000 tahun lalu)
Adanya gunung api di
wilayah sangiran ditandai dengan ketinggian kontur yang tinggi yang mempengaruhi
tingkat curah hujan yang tinggi pula.dengan terbentuknya sungai-sungai yang
bermeander maka aktivitas manusia purba didalamnya bervariasi.
Gunung api sekitar sangiran
memuntahkan material yang banyak dan terjatuh ke sungai sehingga material
tersebut terbawa dan menutupi lapisan Grenzbank. Di daerah ini terdapat formasi
kabuh yang didalamnya ditemukan fosil-fosil manusia dan hewan purba yang di dominasi
lapisan silang-siur.
6.
Letusan
gunung yang sering (250.000-40.000 tahun lalu)
Lapisan wilayah sangiran teratas
yaitu lapisan notopuro atau termuda. Pada saat itu terjadi daratan tererosi,
iklim yang ekstrim cenderung kering akibat sinar mtahari tidak dapat menembus hujan
debu vulkanik. sehingga manusia purba pergi mencari tempat yang lebih aman
untuk kehidupanya di daratan lain.aktivitas manusia cendernung mengalami
kemunduran dalam kegiatanya mencari makan. Terjadinya letusan yang dahsyat
menghasilkan lhar yang bayak sehingga terjadi proses erosi dipermukaan gunung. Kemudian
diteruskan adanya prose fluviatil yang berbentuk ndapan bulat konglomerat.
Dan ada lagi proses-proses
lainya seperti munculnya kubah sangiran sehingga didalanya memberikan informasi
yang kompleks atau dapat menggambarkan urutan peristiwa dari awal sampai akhir
wilayah sangiran yang ditandai dengan urutan lapisan tanahnya.
SEKARANG JADI TAHU KAN HAHAHA!!!
Cukup sekian pengetahuan
yang saya sampaikan, maav kalo ada salah dalam penulisannya. refrensi ini saya
dapat dari paket buku yang berjumlah 5 buku yang berasal dari museum sangiran
itu .TERIMAKASIH……..
Saturday, 16 August 2014
33 RUMAH ADAT INDONESIA DAN EROPA BESERTA DESKRIPSINYA
TUGAS
TUGAS
MENDESKRIPSIKAN GAMBAR RUMAH ADAT SETIAP DAERAH DI INDONESIA DAN DI EROPA
Di
susun oleh :
PUTRA
MUHAMMAD RIFQI
3211412056
GEOGRAFI
TUGAS
GEOGRAFI PERMUKIMAN
JURUSAN
GEOGRAFI PRODI GEOGRAFI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2014
RUMAH
KHAS INDONESIA
1. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD)
Rumah Adat : Rumah Krong Bade
Rumah ini adalah salah satu rumah
adat di Indonesia yang menggunakan tangga di depan rumah tersebut untuk
menghubungkan orang yang ingin memasuki rumah tersebut. Rumah ini disebut juga
sebagai Rumoh Aceh atau “Krong Bade”. Krong Bade adalah rumah dengan bentuk
yang seragam, yang kesemuanya berbentuk persegi panjang, dan letaknya memanjang
dari timur ke barat. Penentuan letak arah ini dipakai guna mempermudah
menentukan arah kiblat untuk sholat.
2. Provinsi Sumatera Utara (SUMUT)
Rumah Adat : Rumah Bolon
Rumah Bolon, Bila diartikan bolon
adalah besar, artinya rumah bolon adalah rumah besar karena memang ukurannya
yang cukup besar. Perancang rumah Bolon ini ialah arsitektur kuno Simalungun.
Rumah adat ini sekaligus menjadi simbol status sosial masyarakat Batak yang
tinggal di Sumatera Utara.
3. Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR) Rumah Adat : Rumah
Gadang
Rumah Gadang atau Rumah Godang
adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan
banyak di jumpai di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut
dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada
juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang. Rumah dengan model ini juga
banyak dijumpai di Negeri Sembilan, Malaysia. Namun demikian tidak semua
kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada
kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh
didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini
juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.
4. Provinsi Riau
Rumah Adat : Rumah Melayu Selaso
Jatuh Kembar
Rumah adat di daerah Riau bernama
Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat
tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula
dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.
5. Provinsi Kepulauan Riau
Rumah Adat : Rumah Selaso Jatuh
Kembar
Rumah adat di daerah Riau bernama
Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat
tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula
dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.
6. Provinsi Jambi Rumah Adat : Panggung Kajang leko
Rumah Panggung Kajang Leko
merupakan konsep arsitektur dari Marga Bathin. Hingga sekarang orang Bathin
tetap mempertahankan adat istiadat yang ditinggalkan oleh pendahulu mereka,
bahkan peninggalan Kajang Leko pun masih dapat dinikmati keindahannya dan masih
dipergunakan hingga kini. Salah satu perkampungan Bathin yang masih utuh hingga
sekarang adalah Kampung Lamo di Rantau Panjang.
7. Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL) Rumah Adat : Rumah Limas
Rumah Limas merupakan prototipe
rumah tradisional Sumatra Selatan. Selain ditandai dengan atapnya yang
berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat-tingkat yang
disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti
hajatan. Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua.
8. Provinsi Bangka Belitung (BABEL)
Rumah Adat : Rumah Rakit, Rumah
Limas
Secara umum arsitektur di
Kepulauan Bangka Belitung berciri Arsitektur Melayu seperti yang ditemukan di
daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan Malaka. Di daerah ini dikenal ada
tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung
Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti
kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh
Bangunan Melayu Awal ini beratap
tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka, serta bukaan
banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal terdiri atas rumah
ibu dan rumah dapur, yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah.
Berkaitan dengan tiang,
masyarakat Kepulauan Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang. Bangunan
didirikan di atas 9 buah tiang, dengan tiang utama berada di tengah dan
didirikan pertama kali. Atap ditutup dengan daun rumbia. Dindingnya biasanya
dibuat dari pelepah/kulit kayu atau buluh (bambu). Rumah Melayu Bubung Panjang
biasanya karena ada penambahan bangunan di sisi bangunan yang ada sebelumnya,
sedangkan Bubung Limas karena pengaruh dari Palembang. Sebagian dari atap sisi
bangunan dengan arsitektur ini terpancung. Selain pengaruh arsitektur Melayu
ditemukan pula pengaruh arsitektur non-Melayu seperti terlihat dari bentuk
Rumah Panjang yang pada umumnya didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Pengaruh
non-Melayu lain datang dari arsitektur kolonial, terutama tampak pada tangga
batu dengan bentuk lengkung
9. Provinsi Bengkulu
Rumah adat : Rumah Rakyat
Seperti kebanyakan rumah
tradisional di Sumatera, rumah tradisional Bengkulu berbentuk rumah panggung.
Rumah panggung dibuat untuk menjaga diri dari banjir dan serangan binatang
buas. Selain itu, bagian bawah rumah panggung biasanya digunakan sebagai
kandang ternak.
10. Provinsi Lampung
Rumah Adat :NOWOU SESAT
Nuwou Sesat adalah rumah adat
provinsi Lampung. Dalam bahasa Lampung, kata rumah sebagai tempat tinggal
disebut Lamban, Lambahana atau Nuwou, bangunan ibadah yang disebut Mesjid,
Mesigit, Surau, Rang Ngaji, atau Pok Ngajei, bangunan musyawarah yang disebut
Sesat atau Bantaian, dan bangunan penyimpanan bahan makanan dan benda pusaka yang
disebut Lamban Pamanohan. Bangunan ini dahulu adalah balai pertemuan adat antar
penyimbang (tetua masing-masing marga) pada saat mengadakan pepung adat
(musyawarah). Oleh karena itu, Nuwou
Sesat juga disebut Sesat Balai Agung.
11. Provinsi DKI Jakarta
Rumah Adat : Rumah Kebaya
Rumah Kebaya merupakan rumah adat
betawi dengan bentuk atap perisai landai yang diteruskan dengan atap pelana
yang lebih landai, terutama pada bagian teras. Bangunannya ada yang berbentuk
rumah panggung dan ada pula yang menapak di atas tanah dengan lantai yang
ditinggikan. Masyarakat betawi lama memiliki adat untuk membuat sumur di
halaman depan rumah dan mengebumikan keluarga yang meninggal di halaman samping
kanan rumah.
12. Provinsi Jawa Barat (JABAR) Rumah Adat : Rumah Kasepuhan
Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon
merupakan tapak sejarah penting. Ia merupakan pusat pemerintahan sekaligus
pusat penyebaran Islam di Jawa Barat. Mula didirikan oleh Pangeran Cakrabuwana
dengan nama Keraton Pakungwati, kemudian diperluas dan diperbaharui oleh Sunan
Gunung Jati pada 1483 M. Kini, keraton masih lestari dengan segenap
peninggalannya dan arsitektur yang bernilai tinggi.
13. Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
Rumah Adat : Rumah Badui
Secara umum rumah adat Baduy
merupakan rumah panggung yang hampir secara keseluruhan rumah menggunakan bahan
bambu. Rumah adat baduy ini sendiri terkenal dengan kesederhanaan, dan dibangun
berdasarkan naluri manusia yang ingin mendapatkan perlindungan dan kenyamanan.
Bangunan rumah adat Baduy dibuat tinggi, berbentuk panggung, mengikuti tinggi
rendahnya/kontur permukaan tanah. Pada tanah yang miring dan tidak rata
permukaannya, bangunan disangga menggunakan tumpukan batu. Batu yang digunakan
adalah batu kali, berfungsi sebagai tiang penyangga bangunan dan menahan agar
tanah tidak longsor.
14. Provinsi Jawa Tengah (JATENG) Ibukota nya adalah Semarang Rumah Adat : JOGLO Jawa Tengah.
Joglo adalah jenis rumah adat suku Jawa yang
terlihat sederhana dan digunakan sebagai lambang atau penanda status sosial
seorang priyayi atau bangsawan Jawa. Rumah ini mempunyai keunikan atau kekhasan
tersendiri dengan adanya tiang-tiang penyangga atau soko guru, beserta tumpang
sari nya. Setiap bagian rumah merepresentasikan fungsi yang berbeda, yang
dibangun di atas lahan yang luas juga; oleh karena itu, rumah ini hanyalah
dipunyai orang dari kalangan berpunya saja.
15. Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY)
Rumah Adat : Bangsal Kencono Dan
Rumah Joglo
Bangsal Kencono adalah rumah yang
berbentuk padepokan. Rumah ini memiliki halaman yang luasnya 14000m2. Di
halaman tersebut banyak terdapat sangkar burung dan tanaman yang menghiasi.
Saat ana memasuki bangsal Kencono, anda akan menemukan dua buat patung yang
terkenal dengan sebutan bupolo. Patung tersebut menggenggam sebuah pemukul atau
biasa disebut gada.
16. Provinsi Jawa Timur (JATIM) Rumah Adat : Rumah JOGLO
Situbondo
Rumah Joglo umumnya terbuat dari
kayu Jati. Sebutan Joglo mengacu pada bentuk atapnya, mengambil stilasi bentuk
sebuah gunung. Stilasi bentuk gunung bertujuan untuk pengambilan filosofi yang
terkandung di dalamnya dan diberi nama atap Tajug, tapi untuk rumah hunian atau
sebagai tempat tinggal, atapnya terdiri dari 2 tajug yang disebut atap
Joglo/Juglo / Tajug Loro. Dalam kehidupan orang Jawa gunung merupakan sesuatu
yang tinggi dan disakralkan dan banyak dituangkan kedalam berbagai simbol,
khususnya untuk simbol-simbol yang berkenaan dengan sesuatu yang magis atau
mistis. Hal ini karena adanya pengaruh kuat keyakinan bahwa gunung atau tempat
yang tinggi adalah tempat yang dianggap suci dan tempat tinggal para Dewa.
17. Provinsi Bali
Rumah Adat : Rumah Gapura Candi
Bentar.
Rumah Gapura Candi Bentar
merupakan rumah adat resmi Provinsi Bali. Hunian tradisional ini tergolong
salah satu yang terunik di tanah air. Dalam Rumah Gapura Candi Bentar—dan rumah
adat Bali lainnya—nilai-nilai spiritualitas, tradisi, dan estetika, berpadu
harmonis menghadirkan pesona kebudayaan yang adiluhung. Istilah “Gapura Candi
Bentar” sendiri sejatinya merujuk pada bangunan gapura yang menjadi gerbang
pada rumah-rumah tradisional Bali. Gapura tersebut terdiri dari dua buah candi
serupa dan sebangun, tetapi merupakan simetri cermin, yang membatasi sisi kiri
dan kanan pintu masuk ke pekarangan rumah. Gapura tersebut tidak memiliki atap
penghubung pada bagian atas, sehingga kedua sisinya terpisah sempurna, dan
hanya terhubung dibagian dalam oleh anak-anak tangga yang menjadi jalan masuk.
18. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Rumah Adat : Rumah Istana Sultan
Sumbawa
Dalam Loka “ atau Istana Tua yang
ada sekarang merupakan salah satu Istana Raja Sumbawa yang dibangun pertama
kali sekitar tahun 1885 Masehi pada saat Raja Sumbawa Muhammad Jalaluddin Syah
III memerintah. Istana yang sempat dijadikan Moseum itu dibuat dengan kayu jati
yang didatangkan khusus dari kebun jati di Limung Moyo Utara dan dari beberapa tempat lainnya di Kabupaten
Sumbawa.
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Rumah Adat : Rumah Musalaki
Rumah musalaki adalah rumah adat
Nusa Tenggara Timur, rumah ini tempat tinggal Lurah, Camat, atau pembesar
lainnya. Rumah ini berbentuk panggung, di bawahnya terdapat balai panjang
tempat menerima tamu. Tiang-tiangnya berdiri di atas batu besar sehingga tidak
perlu ditanam di dalam tanah.
20. Provinsi Kalimantan Barat (KALBAR)
Rumah Adat : Rumah Istana
Kesultanan Pontianak.
Rumah adat ini bernama Kesultanan
Keraton Kadariah, merupakan bangunan kedua yang didirikan oleh Sultan Syarif
Abdurachman Al Qadrie yaitu sultan pendiri Pontianak ketika menemukan dan
membuka hutan di pesisir simpang tiga Sungai Kapuas, Kapuas Kecil dan Sungai
Landak. Sebelumnya didirikan bangunan pertama yaitu Mesjid Jami yang didirikan
tepat di pesisir sungai Kapuas Besar dan Kapuas Kecil.
21. Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG)
Rumah Adat : Rumah Betang
Rumah Betang adalah rumah panjang
yang merupakan rumah adat suku Dayak (Ngaju) di Kalimantan Tengah. Rumah betang
mempunyai ciri-ciri yaitu; bentuk Panggung, memanjang. Pada suku Dayak
tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah searah dengan
Matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah Matahari terbenam, sebagai simbol
kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari Matahari tumbuh dan pulang ke rumah
di Matahari padam.
22. Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL)
Rumah Adat : Rumah Banjar
Bubungan Tinggi.
Rumah Bubungan Tinggi adalah
salah satu jenis rumah Baanjung yaitu rumah tradisional suku Banjar (disebut
rumah Banjar) di Kalimantan Selatan dan bisa dibilang merupakan ikonnya Rumah
Banjar karena jenis rumah inilah yang paling terkenal karena menjadi maskot
rumah adat khas provinsi Kalimantan Selatan. Di dalam kompleks keraton Banjar
dahulu kala bangunan rumah Bubungan Tinggi merupakan pusat atau sentral dari
keraton yang menjadi istana kediaman raja (bahasa Jawa: kedhaton) yang disebut
Dalam Sirap (bahasa Jawa: ndalem) yang dahulu tepat di depan rumah tersebut
dibangun sebuah Balai Seba pada tahaun 1780 pada masa pemerintahan Panembahan
Batuah.
23. Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM)
Rumah Adat : Rumah Lamin
Rumah Lamin berbentuk panggung
setinggi 3 meter dari tanah dan dihuni sekitar 25 hingga 30 kepala keluarga.
Ujung atap rumah ini diberi hiasan kepala naga sebagai simbol keagungan, budi
luhur, dan kepahlawanan. Rumah lamin dihias dengan ornamentasi dan dekorasi
yang memilik makna filosofis khas adat dayak. Warna-wara yang digunakan untuk
rumah lamin juga memiliki makna tersendiri, warna kuning melambangkan
kewibawaan, warna merah melambangkan keberanian, warna biru melambangkan
loyalitas dan warna putih melambangkan kebersihan jiwa.
24. Provinsi Sulawesi Utara (SULUT)
Rumah Adat : Rumah Pewaris
Rumah Pewaris atau disebut juga
Walewangko merupakan rumah adat daerah Minahasa, Provinsi Sulasesi Utara. Rumah
adat ini berdiri di atas tiang dan balok-balok yang mendukung lantai, dua di
antaranya tidak boleh disambung. Kolong Rumah Pewaris digunakan untuk menyimpan
hasil bumi (godong). Pintu rumah terletak di depan, tetapi tangga naik terdapat
di kiri dan kanan serta bagian tengah belakang rumah. Ruang paling depan,
disebut lesar, ta
25. Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR)
Rumah Adat : Rumah Tongkonan
Rumah adat Tongkonan merupakan
salah satu rumah adat yang paling unik desain arsitekturnya. Rumah adat dari
Toraja, Sulawesi Selatan ini terbuat tanpa ada unsur logam satu pun di setiap
bagiannya. Ada kepercayaan, kebanggaan, tradisi kuno, dan peradaban dari setiap
detail rumah tongkonan yang dibangun masyarakat Toraja.
26. Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG)
Rumah Adat : Rumah Tambi
Bentuk rumah ini segi persegi
panjang dengan ukuran rata-rata 7x5 m2, menghadap ke arah utara-selatan, karena
tidak boleh menghadap atau membelakangi arah matahari. Sekilas konstuksi rumah
ini seperti jamur berbentuk prisma yang terbuat dari daun rumbia atau ijuk.
Keunikan rumah panggung ini adalah atapnya yang juga berfungsi sebagai dinding.
Alas rumah tersebut terdiri dari susunan balok kayu, sedangkan pondasinya
terbuat dari batu alam. Akses masuk ke rumah ini melalui tangga, jumlahnya
berbeda sesuai tinggi rumahnya. Tambi yang digunakan masyarakat biasa memiliki
anak tangga berjumlah ganjil dan untuk ketua adat berjumlah genap.
27. Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA)
Rumah Adat : Rumah Istana Buton /
Malige
Istana Sultan Buton (disebut
Kamali atau Malige) meskipun didirikan hanya dengan saling mengait, tanpa tali
pengikat ataupun paku, dapat berdiri dengan kokoh dan megah di atas sandi yang
menjadi landasan dasarnya. Rumah adat Buton atau Buton merupakan bangunan di
atas tiang, dan seluruhnya dari bahan kayu. Bangunannya terdiri dari empat
tingkat atau empat lantai. Ruang lantai pertama lebih luas dari lantai kedua.
Sedangkan lantai keempat lebih besar dari lantai ketiga, jadi makin ke atas
makin kecil atau sempit ruangannya, tapi di lantai keempat sedikit lebih
melebar. Seluruh bangunan tanpa memakai paku dalam pembuatannya, melainkan
memakai pasak atau paku kayu. Tiang-tiang depan terdiri dari 5 buah yang
berjajar ke belakang sampai delapan deret, hingga jumlah seluruhnya adalah 40
buah tiang. Tiang tengah menjulang ke atas dan merupakan tiang utama disebut
Tutumbu yang artinya tumbuh terus. Tiang-tiang ini terbuat dari kayu wala dan
semuanya bersegi empat. Untuk rumah rakyat biasa, tiangnya berbentuk bulat. Biasanya
tiang-tiang ini puncaknya terpotong. Dengan melihat jumlah tiang sampingnya
dapat diketahui siapa atau apa kedudukan si pemilik. Rumah adat yang mempunyai
tiang samping 4 buah berarti rumah tersebut terdiri dari 3 petak merupakan
rumah rakyat biasa. Rumah adat bertiang samping 6 buah akan mempunyai 5 petak
atau ruangan, rumah ini biasanya dimiliki oleh pegawai Sultan atau rumah
anggota adat kesultanan Buton. Sedangkan rumah adat yang mempunyai tiang
samping 8 buah berarti rumah tersebut mempunyai 7 ruangan dan ini khusus untuk
rumah Sultan Buton.
28. Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL) Rumah Adat : Rumah
Tongkonan
Rumah adat Tongkonan merupakan
salah satu rumah adat yang paling unik desain arsitekturnya. Rumah adat dari
Toraja, Sulawesi Selatan ini terbuat tanpa ada unsur logam satu pun di setiap
bagiannya. Ada kepercayaan, kebanggaan, tradisi kuno, dan peradaban dari setiap
detail rumah tongkonan yang dibangun masyarakat Toraja.
29. Provinsi Gorontalo
Rumah Adat : Rumah Dulohupa
Rumah adat Dulohupa merupakan
sebuah Rumah Adat Gorontalo yang berbentuk panggung dengan bentuk atap yang
artistik dan pilar-pilar kayu sebagai hiasannya. kedua tangganya terletak di
sisi kiri dan kanan merupakan gambaran tangga adat di sebut totihu. Dimana
Rumah Adat ini berfungsi sebagai Balai Musyawarah Adat Bandayo Dulohupa. Nama
Dulohupa berarti mufakat untuk memprogramkan rencana pembangunan daerah dan
mengatasi setiap permasalahan. Di dalam Rumah Adat ini digelar perlengkapan
upacara adat perkawinan berupa pelaminan, busana adat pengantin dan hiasan
lainnya.
30. Provinsi Maluku
Rumah Adat : Rumah Baileo
Rumah Baileo sebagai representasi
masyarakat Maluku memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan Masyarakat
Maluku. Salah satu fungsi utama dari Baileo adalah sebagai tempat berkumpul
warga. Warga berkumpul di Baileo untuk berdiskusi tentang masalah yang sedang
terjadi atau dihadapi. Fungsi lain dari Rumah Baileo adalah sebagai tempat
menyimpan pusaka keramat, dan tempat upacara. Baileo secara etimologis dalam
Bahasa Indonesia berarti "balai". Nama Baileo diambil sebagai nama
rumah adat ini memang berdasarkan pada fungsi utama rumah baileo yaitu sebagai
tempat untuk berkumpul dan bermusyawarah. Berarti baileo merupakan sebuah
tempat yang mewujudkan terciptanya demokrasi di Daerah Maluku.
31. Provinsi Maluku Utara
Rumah Adat : Rumah Baileo.
Rumah Baileo sebagai representasi
masyarakat Maluku memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan Masyarakat
Maluku. Salah satu fungsi utama dari Baileo adalah sebagai tempat berkumpul
warga. Warga berkumpul di Baileo untuk berdiskusi tentang masalah yang sedang
terjadi atau dihadapi. Fungsi lain dari Rumah Baileo adalah sebagai tempat
menyimpan pusaka keramat, dan tempat upacara. Baileo secara etimologis dalam
Bahasa Indonesia berarti "balai". Nama Baileo diambil sebagai nama
rumah adat ini memang berdasarkan pada fungsi utama rumah baileo yaitu sebagai
tempat untuk berkumpul dan bermusyawarah. Berarti baileo merupakan sebuah
tempat yang mewujudkan terciptanya demokrasi di Daerah Maluku.
32. Provinsi Papua Barat
Rumah Adat : Rumah Honai.
Rumah Honai terbuat dari kayu
dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai
sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk
menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5
meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun
untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum
laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut
Wamai). Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam
satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya
untuk tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. Rumah
Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu
dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara
melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu.
33. Provinsi Papua
Rumah Adat : Rumah Honai.
Rumah Honai terbuat dari kayu
dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai
sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk
menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5
meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun
untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum
laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut
Wamai). Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam
satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya
untuk tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. Rumah
Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu
dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara
melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu.
RUMAH KHAS EROPA
1) SARANA RUMAH NEGARA ISLANDIA : FARMHOUSE
Farmhouse adalah rumah unik dari
daerah Keldur, Islandia. rumah berarsitekturkan terlindung oleh tanah untuk
mengurangi kehilangan panas dan untuk
mempertahankan suhu udara dalam ruangan menjadi stabiL Karena kayu tidak cocok
untuk konstruksi rumah di Islandia karena iklim musim dingin, rumah sebagian
besar terbuat dari rumput.
RUMAH KHAS NEGARA : INGGRIS
• SOTON
• YORK
• ISLE
OF WIGHT
2) FERMETTE NEGARA PERANCIS
Pada dasarnya dibangun dari batu
dan terdiri dari rumah peternakan utama
kecil tak seperti rumah peternakan di inggris seperti lumbung padi hangar dll.
3) PALOZZA NEGARA SPANYOL
PALOZZA, adalah rumah jerami
tradisional yang ditemukan di Galicia, Spanyol. Berbentuk lingkaran atau oval.
Rumah-rumah ini dibangun untuk menahan cuaca musim dingin yang parah di
ketinggian 1200 meter. Struktur utama dalah batu, atapnya berbentuk kerucut,
terbuat dari jerami gandum pada bingkai kayu.
4) MAISON DES TANNEURS NEGARA JERMAN
Maison des Tanneurs, salah satu
rumah khas Alsace yang masih terpelihara di Petite France
5) IZBA NEGARA RUSIA
Izba, Rumah tradisional Rusia di
Museum Arsitektur Kayu Russia.
6) TRULLI HOUSE NEGARA ITALIA
TRULLI HOUSE, dibedakan dengan
atap kerucut yang tradisional di wilayah
Apulia, Italia.
7) BEACH HUT: NEGARA DENMARK
Pondok pantai ini berwarna
terletak di Hale Ero Ero dekat Marstal di Pulau di Denmark.
8) THATCHED HOUSE: NEGARA RUMANIA
Rumah jerami ini terletak di Desa
Museum di Bucharest, ibukota negara bekas komunis Rumania.
9) Rock Rumah: Iran
Desa ini disebut Kandovan
merupakan tempat wisata di Iran dan terkenal dengan rumah unik yang diukir
dalam batu. Rumah-rumah ini dibangun sekitar 700 tahun yang lalu dan masih
dihuni. Air mineral di daerah ini juga terkenal bagi wisatawan karena percaya
bahwa itu dapat menyembuhkan masalah ginjal.
10) Lavvu, Tenda Suku Sami
Lapland atau Sapmi adalah daerah
yang terbentang di Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Rusia. Di sana, tinggal
suku Sami. Suku Sami terkenal akan tradisi menggembala rusa kutub pada musim
panas.
SUMBER :
http://senibudaya12.blogspot.com/2012/07/gambar-dan-nama-rumah-adatdaerah-di-33.html
(DIUNDUH 1 JUNI 2014)
Subscribe to:
Posts (Atom)