Saturday, 16 August 2014

33 RUMAH ADAT INDONESIA DAN EROPA BESERTA DESKRIPSINYA


TUGAS
TUGAS MENDESKRIPSIKAN GAMBAR RUMAH ADAT SETIAP DAERAH DI INDONESIA DAN DI EROPA
Di susun oleh :
PUTRA MUHAMMAD RIFQI
3211412056
GEOGRAFI
TUGAS GEOGRAFI PERMUKIMAN
JURUSAN GEOGRAFI PRODI GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014




RUMAH KHAS INDONESIA

1.            Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD) 
Rumah Adat : Rumah Krong Bade
Rumah ini adalah salah satu rumah adat di Indonesia yang menggunakan tangga di depan rumah tersebut untuk menghubungkan orang yang ingin memasuki rumah tersebut. Rumah ini disebut juga sebagai Rumoh Aceh atau “Krong Bade”. Krong Bade adalah rumah dengan bentuk yang seragam, yang kesemuanya berbentuk persegi panjang, dan letaknya memanjang dari timur ke barat. Penentuan letak arah ini dipakai guna mempermudah menentukan arah kiblat untuk sholat.
2.            Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) 
Rumah Adat : Rumah Bolon
Rumah Bolon, Bila diartikan bolon adalah besar, artinya rumah bolon adalah rumah besar karena memang ukurannya yang cukup besar. Perancang rumah Bolon ini ialah arsitektur kuno Simalungun. Rumah adat ini sekaligus menjadi simbol status sosial masyarakat Batak yang tinggal di Sumatera Utara.
3.            Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR) Rumah Adat : Rumah Gadang
Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang. Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di Negeri Sembilan, Malaysia. Namun demikian tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.

4.            Provinsi Riau 
Rumah Adat : Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar
Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.

5.            Provinsi Kepulauan Riau
Rumah Adat : Rumah Selaso Jatuh Kembar
Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.

6.            Provinsi Jambi Rumah Adat : Panggung Kajang leko
Rumah Panggung Kajang Leko merupakan konsep arsitektur dari Marga Bathin. Hingga sekarang orang Bathin tetap mempertahankan adat istiadat yang ditinggalkan oleh pendahulu mereka, bahkan peninggalan Kajang Leko pun masih dapat dinikmati keindahannya dan masih dipergunakan hingga kini. Salah satu perkampungan Bathin yang masih utuh hingga sekarang adalah Kampung Lamo di Rantau Panjang.
7.            Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL)  Rumah Adat : Rumah Limas
Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Sumatra Selatan. Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat-tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua.

8.            Provinsi Bangka Belitung (BABEL)
Rumah Adat : Rumah Rakit, Rumah Limas
Secara umum arsitektur di Kepulauan Bangka Belitung berciri Arsitektur Melayu seperti yang ditemukan di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan Malaka. Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh
Bangunan Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka, serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur, yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah.
Berkaitan dengan tiang, masyarakat Kepulauan Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang. Bangunan didirikan di atas 9 buah tiang, dengan tiang utama berada di tengah dan didirikan pertama kali. Atap ditutup dengan daun rumbia. Dindingnya biasanya dibuat dari pelepah/kulit kayu atau buluh (bambu). Rumah Melayu Bubung Panjang biasanya karena ada penambahan bangunan di sisi bangunan yang ada sebelumnya, sedangkan Bubung Limas karena pengaruh dari Palembang. Sebagian dari atap sisi bangunan dengan arsitektur ini terpancung. Selain pengaruh arsitektur Melayu ditemukan pula pengaruh arsitektur non-Melayu seperti terlihat dari bentuk Rumah Panjang yang pada umumnya didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Pengaruh non-Melayu lain datang dari arsitektur kolonial, terutama tampak pada tangga batu dengan bentuk lengkung

9.            Provinsi Bengkulu
Rumah adat : Rumah Rakyat
Seperti kebanyakan rumah tradisional di Sumatera, rumah tradisional Bengkulu berbentuk rumah panggung. Rumah panggung dibuat untuk menjaga diri dari banjir dan serangan binatang buas. Selain itu, bagian bawah rumah panggung biasanya digunakan sebagai kandang ternak.
10.          Provinsi Lampung 
Rumah Adat :NOWOU SESAT
Nuwou Sesat adalah rumah adat provinsi Lampung. Dalam bahasa Lampung, kata rumah sebagai tempat tinggal disebut Lamban, Lambahana atau Nuwou, bangunan ibadah yang disebut Mesjid, Mesigit, Surau, Rang Ngaji, atau Pok Ngajei, bangunan musyawarah yang disebut Sesat atau Bantaian, dan bangunan penyimpanan bahan makanan dan benda pusaka yang disebut Lamban Pamanohan. Bangunan ini dahulu adalah balai pertemuan adat antar penyimbang (tetua masing-masing marga) pada saat mengadakan pepung adat (musyawarah).  Oleh karena itu, Nuwou Sesat juga disebut Sesat Balai Agung.
11.          Provinsi DKI Jakarta   Rumah Adat : Rumah Kebaya
Rumah Kebaya merupakan rumah adat betawi dengan bentuk atap perisai landai yang diteruskan dengan atap pelana yang lebih landai, terutama pada bagian teras. Bangunannya ada yang berbentuk rumah panggung dan ada pula yang menapak di atas tanah dengan lantai yang ditinggikan. Masyarakat betawi lama memiliki adat untuk membuat sumur di halaman depan rumah dan mengebumikan keluarga yang meninggal di halaman samping kanan rumah.
12.          Provinsi Jawa Barat (JABAR) Rumah Adat : Rumah Kasepuhan Cirebon

Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan tapak sejarah penting. Ia merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat penyebaran Islam di Jawa Barat. Mula didirikan oleh Pangeran Cakrabuwana dengan nama Keraton Pakungwati, kemudian diperluas dan diperbaharui oleh Sunan Gunung Jati pada 1483 M. Kini, keraton masih lestari dengan segenap peninggalannya dan arsitektur yang bernilai tinggi.

13.          Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
Rumah Adat : Rumah Badui
Secara umum rumah adat Baduy merupakan rumah panggung yang hampir secara keseluruhan rumah menggunakan bahan bambu. Rumah adat baduy ini sendiri terkenal dengan kesederhanaan, dan dibangun berdasarkan naluri manusia yang ingin mendapatkan perlindungan dan kenyamanan. Bangunan rumah adat Baduy dibuat tinggi, berbentuk panggung, mengikuti tinggi rendahnya/kontur permukaan tanah. Pada tanah yang miring dan tidak rata permukaannya, bangunan disangga menggunakan tumpukan batu. Batu yang digunakan adalah batu kali, berfungsi sebagai tiang penyangga bangunan dan menahan agar tanah tidak longsor.

14.          Provinsi Jawa Tengah (JATENG) Ibukota nya adalah  Semarang Rumah Adat : JOGLO Jawa Tengah.
 Joglo adalah jenis rumah adat suku Jawa yang terlihat sederhana dan digunakan sebagai lambang atau penanda status sosial seorang priyayi atau bangsawan Jawa. Rumah ini mempunyai keunikan atau kekhasan tersendiri dengan adanya tiang-tiang penyangga atau soko guru, beserta tumpang sari nya. Setiap bagian rumah merepresentasikan fungsi yang berbeda, yang dibangun di atas lahan yang luas juga; oleh karena itu, rumah ini hanyalah dipunyai orang dari kalangan berpunya saja.

15.          Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) 
Rumah Adat : Bangsal Kencono Dan Rumah Joglo 
Bangsal Kencono adalah rumah yang berbentuk padepokan. Rumah ini memiliki halaman yang luasnya 14000m2. Di halaman tersebut banyak terdapat sangkar burung dan tanaman yang menghiasi. Saat ana memasuki bangsal Kencono, anda akan menemukan dua buat patung yang terkenal dengan sebutan bupolo. Patung tersebut menggenggam sebuah pemukul atau biasa disebut gada.

16.          Provinsi Jawa Timur (JATIM) Rumah Adat : Rumah JOGLO Situbondo
Rumah Joglo umumnya terbuat dari kayu Jati. Sebutan Joglo mengacu pada bentuk atapnya, mengambil stilasi bentuk sebuah gunung. Stilasi bentuk gunung bertujuan untuk pengambilan filosofi yang terkandung di dalamnya dan diberi nama atap Tajug, tapi untuk rumah hunian atau sebagai tempat tinggal, atapnya terdiri dari 2 tajug yang disebut atap Joglo/Juglo / Tajug Loro. Dalam kehidupan orang Jawa gunung merupakan sesuatu yang tinggi dan disakralkan dan banyak dituangkan kedalam berbagai simbol, khususnya untuk simbol-simbol yang berkenaan dengan sesuatu yang magis atau mistis. Hal ini karena adanya pengaruh kuat keyakinan bahwa gunung atau tempat yang tinggi adalah tempat yang dianggap suci dan tempat tinggal para Dewa.
17.          Provinsi Bali 
Rumah Adat : Rumah Gapura Candi Bentar.
Rumah Gapura Candi Bentar merupakan rumah adat resmi Provinsi Bali. Hunian tradisional ini tergolong salah satu yang terunik di tanah air. Dalam Rumah Gapura Candi Bentar—dan rumah adat Bali lainnya—nilai-nilai spiritualitas, tradisi, dan estetika, berpadu harmonis menghadirkan pesona kebudayaan yang adiluhung. Istilah “Gapura Candi Bentar” sendiri sejatinya merujuk pada bangunan gapura yang menjadi gerbang pada rumah-rumah tradisional Bali. Gapura tersebut terdiri dari dua buah candi serupa dan sebangun, tetapi merupakan simetri cermin, yang membatasi sisi kiri dan kanan pintu masuk ke pekarangan rumah. Gapura tersebut tidak memiliki atap penghubung pada bagian atas, sehingga kedua sisinya terpisah sempurna, dan hanya terhubung dibagian dalam oleh anak-anak tangga yang menjadi jalan masuk.
18.          Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Rumah Adat : Rumah Istana Sultan Sumbawa
Dalam Loka “ atau Istana Tua yang ada sekarang merupakan salah satu Istana Raja Sumbawa yang dibangun pertama kali sekitar tahun 1885 Masehi pada saat Raja Sumbawa Muhammad Jalaluddin Syah III memerintah. Istana yang sempat dijadikan Moseum itu dibuat dengan kayu jati yang didatangkan khusus dari kebun jati di Limung Moyo Utara dan  dari beberapa tempat lainnya di Kabupaten Sumbawa.

19.          Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  Rumah Adat : Rumah Musalaki
Rumah musalaki adalah rumah adat Nusa Tenggara Timur, rumah ini tempat tinggal Lurah, Camat, atau pembesar lainnya. Rumah ini berbentuk panggung, di bawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu. Tiang-tiangnya berdiri di atas batu besar sehingga tidak perlu ditanam di dalam tanah.

20.          Provinsi Kalimantan Barat (KALBAR) 
Rumah Adat : Rumah Istana Kesultanan Pontianak.
Rumah adat ini bernama Kesultanan Keraton Kadariah, merupakan bangunan kedua yang didirikan oleh Sultan Syarif Abdurachman Al Qadrie yaitu sultan pendiri Pontianak ketika menemukan dan membuka hutan di pesisir simpang tiga Sungai Kapuas, Kapuas Kecil dan Sungai Landak. Sebelumnya didirikan bangunan pertama yaitu Mesjid Jami yang didirikan tepat di pesisir sungai Kapuas Besar dan Kapuas Kecil.

21.          Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG)
Rumah Adat : Rumah Betang
Rumah Betang adalah rumah panjang yang merupakan rumah adat suku Dayak (Ngaju) di Kalimantan Tengah. Rumah betang mempunyai ciri-ciri yaitu; bentuk Panggung, memanjang. Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah searah dengan Matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah Matahari terbenam, sebagai simbol kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari Matahari tumbuh dan pulang ke rumah di Matahari padam.

22.          Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL)
Rumah Adat : Rumah Banjar Bubungan Tinggi.
Rumah Bubungan Tinggi adalah salah satu jenis rumah Baanjung yaitu rumah tradisional suku Banjar (disebut rumah Banjar) di Kalimantan Selatan dan bisa dibilang merupakan ikonnya Rumah Banjar karena jenis rumah inilah yang paling terkenal karena menjadi maskot rumah adat khas provinsi Kalimantan Selatan. Di dalam kompleks keraton Banjar dahulu kala bangunan rumah Bubungan Tinggi merupakan pusat atau sentral dari keraton yang menjadi istana kediaman raja (bahasa Jawa: kedhaton) yang disebut Dalam Sirap (bahasa Jawa: ndalem) yang dahulu tepat di depan rumah tersebut dibangun sebuah Balai Seba pada tahaun 1780 pada masa pemerintahan Panembahan Batuah.

23.          Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM)
Rumah Adat : Rumah Lamin
Rumah Lamin berbentuk panggung setinggi 3 meter dari tanah dan dihuni sekitar 25 hingga 30 kepala keluarga. Ujung atap rumah ini diberi hiasan kepala naga sebagai simbol keagungan, budi luhur, dan kepahlawanan. Rumah lamin dihias dengan ornamentasi dan dekorasi yang memilik makna filosofis khas adat dayak. Warna-wara yang digunakan untuk rumah lamin juga memiliki makna tersendiri, warna kuning melambangkan kewibawaan, warna merah melambangkan keberanian, warna biru melambangkan loyalitas dan warna putih melambangkan kebersihan jiwa.

24.          Provinsi Sulawesi Utara (SULUT)
Rumah Adat : Rumah Pewaris
Rumah Pewaris atau disebut juga Walewangko merupakan rumah adat daerah Minahasa, Provinsi Sulasesi Utara. Rumah adat ini berdiri di atas tiang dan balok-balok yang mendukung lantai, dua di antaranya tidak boleh disambung. Kolong Rumah Pewaris digunakan untuk menyimpan hasil bumi (godong). Pintu rumah terletak di depan, tetapi tangga naik terdapat di kiri dan kanan serta bagian tengah belakang rumah. Ruang paling depan, disebut lesar, ta

25.          Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR)
Rumah Adat : Rumah Tongkonan
Rumah adat Tongkonan merupakan salah satu rumah adat yang paling unik desain arsitekturnya. Rumah adat dari Toraja, Sulawesi Selatan ini terbuat tanpa ada unsur logam satu pun di setiap bagiannya. Ada kepercayaan, kebanggaan, tradisi kuno, dan peradaban dari setiap detail rumah tongkonan yang dibangun masyarakat Toraja.

26.          Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG)
Rumah Adat : Rumah Tambi
Bentuk rumah ini segi persegi panjang dengan ukuran rata-rata 7x5 m2, menghadap ke arah utara-selatan, karena tidak boleh menghadap atau membelakangi arah matahari. Sekilas konstuksi rumah ini seperti jamur berbentuk prisma yang terbuat dari daun rumbia atau ijuk. Keunikan rumah panggung ini adalah atapnya yang juga berfungsi sebagai dinding. Alas rumah tersebut terdiri dari susunan balok kayu, sedangkan pondasinya terbuat dari batu alam. Akses masuk ke rumah ini melalui tangga, jumlahnya berbeda sesuai tinggi rumahnya. Tambi yang digunakan masyarakat biasa memiliki anak tangga berjumlah ganjil dan untuk ketua adat berjumlah genap.

27.          Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA)
Rumah Adat : Rumah Istana Buton / Malige
Istana Sultan Buton (disebut Kamali atau Malige) meskipun didirikan hanya dengan saling mengait, tanpa tali pengikat ataupun paku, dapat berdiri dengan kokoh dan megah di atas sandi yang menjadi landasan dasarnya. Rumah adat Buton atau Buton merupakan bangunan di atas tiang, dan seluruhnya dari bahan kayu. Bangunannya terdiri dari empat tingkat atau empat lantai. Ruang lantai pertama lebih luas dari lantai kedua. Sedangkan lantai keempat lebih besar dari lantai ketiga, jadi makin ke atas makin kecil atau sempit ruangannya, tapi di lantai keempat sedikit lebih melebar. Seluruh bangunan tanpa memakai paku dalam pembuatannya, melainkan memakai pasak atau paku kayu. Tiang-tiang depan terdiri dari 5 buah yang berjajar ke belakang sampai delapan deret, hingga jumlah seluruhnya adalah 40 buah tiang. Tiang tengah menjulang ke atas dan merupakan tiang utama disebut Tutumbu yang artinya tumbuh terus. Tiang-tiang ini terbuat dari kayu wala dan semuanya bersegi empat. Untuk rumah rakyat biasa, tiangnya berbentuk bulat. Biasanya tiang-tiang ini puncaknya terpotong. Dengan melihat jumlah tiang sampingnya dapat diketahui siapa atau apa kedudukan si pemilik. Rumah adat yang mempunyai tiang samping 4 buah berarti rumah tersebut terdiri dari 3 petak merupakan rumah rakyat biasa. Rumah adat bertiang samping 6 buah akan mempunyai 5 petak atau ruangan, rumah ini biasanya dimiliki oleh pegawai Sultan atau rumah anggota adat kesultanan Buton. Sedangkan rumah adat yang mempunyai tiang samping 8 buah berarti rumah tersebut mempunyai 7 ruangan dan ini khusus untuk rumah Sultan Buton.

28.          Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL) Rumah Adat : Rumah Tongkonan
Rumah adat Tongkonan merupakan salah satu rumah adat yang paling unik desain arsitekturnya. Rumah adat dari Toraja, Sulawesi Selatan ini terbuat tanpa ada unsur logam satu pun di setiap bagiannya. Ada kepercayaan, kebanggaan, tradisi kuno, dan peradaban dari setiap detail rumah tongkonan yang dibangun masyarakat Toraja.
29.          Provinsi Gorontalo
Rumah Adat : Rumah Dulohupa
Rumah adat Dulohupa merupakan sebuah Rumah Adat Gorontalo yang berbentuk panggung dengan bentuk atap yang artistik dan pilar-pilar kayu sebagai hiasannya. kedua tangganya terletak di sisi kiri dan kanan merupakan gambaran tangga adat di sebut totihu. Dimana Rumah Adat ini berfungsi sebagai Balai Musyawarah Adat Bandayo Dulohupa. Nama Dulohupa berarti mufakat untuk memprogramkan rencana pembangunan daerah dan mengatasi setiap permasalahan. Di dalam Rumah Adat ini digelar perlengkapan upacara adat perkawinan berupa pelaminan, busana adat pengantin dan hiasan lainnya.
30.          Provinsi Maluku
Rumah Adat : Rumah Baileo
Rumah Baileo sebagai representasi masyarakat Maluku memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan Masyarakat Maluku. Salah satu fungsi utama dari Baileo adalah sebagai tempat berkumpul warga. Warga berkumpul di Baileo untuk berdiskusi tentang masalah yang sedang terjadi atau dihadapi. Fungsi lain dari Rumah Baileo adalah sebagai tempat menyimpan pusaka keramat, dan tempat upacara. Baileo secara etimologis dalam Bahasa Indonesia berarti "balai". Nama Baileo diambil sebagai nama rumah adat ini memang berdasarkan pada fungsi utama rumah baileo yaitu sebagai tempat untuk berkumpul dan bermusyawarah. Berarti baileo merupakan sebuah tempat yang mewujudkan terciptanya demokrasi di Daerah Maluku.

31.          Provinsi Maluku Utara
Rumah Adat : Rumah Baileo.
Rumah Baileo sebagai representasi masyarakat Maluku memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan Masyarakat Maluku. Salah satu fungsi utama dari Baileo adalah sebagai tempat berkumpul warga. Warga berkumpul di Baileo untuk berdiskusi tentang masalah yang sedang terjadi atau dihadapi. Fungsi lain dari Rumah Baileo adalah sebagai tempat menyimpan pusaka keramat, dan tempat upacara. Baileo secara etimologis dalam Bahasa Indonesia berarti "balai". Nama Baileo diambil sebagai nama rumah adat ini memang berdasarkan pada fungsi utama rumah baileo yaitu sebagai tempat untuk berkumpul dan bermusyawarah. Berarti baileo merupakan sebuah tempat yang mewujudkan terciptanya demokrasi di Daerah Maluku.
32.          Provinsi Papua Barat
Rumah Adat : Rumah Honai.
Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai). Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya untuk tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. Rumah Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu.

33.          Provinsi Papua
Rumah Adat : Rumah Honai.
Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai). Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya untuk tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. Rumah Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu.


RUMAH KHAS EROPA

1)            SARANA RUMAH NEGARA ISLANDIA : FARMHOUSE

Farmhouse adalah rumah unik dari daerah Keldur, Islandia. rumah berarsitekturkan terlindung oleh tanah untuk mengurangi kehilangan panas dan  untuk mempertahankan suhu udara dalam ruangan menjadi stabiL Karena kayu tidak cocok untuk konstruksi rumah di Islandia karena iklim musim dingin, rumah sebagian besar terbuat dari rumput.
RUMAH KHAS NEGARA : INGGRIS

             SOTON
             YORK
             ISLE OF WIGHT


2)            FERMETTE NEGARA PERANCIS
Pada dasarnya dibangun dari batu dan terdiri dari rumah peternakan   utama kecil tak seperti rumah peternakan di inggris seperti lumbung padi hangar dll.

3)            PALOZZA NEGARA SPANYOL

PALOZZA, adalah rumah jerami tradisional yang ditemukan di Galicia, Spanyol. Berbentuk lingkaran atau oval. Rumah-rumah ini dibangun untuk menahan cuaca musim dingin yang parah di ketinggian 1200 meter. Struktur utama dalah batu, atapnya berbentuk kerucut, terbuat dari jerami gandum pada bingkai kayu.

4)            MAISON DES TANNEURS NEGARA JERMAN
Maison des Tanneurs, salah satu rumah khas Alsace yang masih terpelihara di Petite France

5)            IZBA NEGARA RUSIA
Izba, Rumah tradisional Rusia di Museum Arsitektur Kayu Russia.

6)            TRULLI HOUSE NEGARA ITALIA
TRULLI HOUSE, dibedakan dengan atap kerucut  yang tradisional di wilayah Apulia, Italia.

7)            BEACH HUT: NEGARA DENMARK
Pondok pantai ini berwarna terletak di Hale Ero Ero dekat Marstal di Pulau di Denmark.

8)            THATCHED HOUSE: NEGARA RUMANIA
Rumah jerami ini terletak di Desa Museum di Bucharest, ibukota negara bekas komunis Rumania.

9)            Rock Rumah: Iran
Desa ini disebut Kandovan merupakan tempat wisata di Iran dan terkenal dengan rumah unik yang diukir dalam batu. Rumah-rumah ini dibangun sekitar 700 tahun yang lalu dan masih dihuni. Air mineral di daerah ini juga terkenal bagi wisatawan karena percaya bahwa itu dapat menyembuhkan masalah ginjal.

10)          Lavvu, Tenda Suku Sami
Lapland atau Sapmi adalah daerah yang terbentang di Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Rusia. Di sana, tinggal suku Sami. Suku Sami terkenal akan tradisi menggembala rusa kutub pada musim panas.
 SUMBER : http://senibudaya12.blogspot.com/2012/07/gambar-dan-nama-rumah-adatdaerah-di-33.html (DIUNDUH 1 JUNI 2014)

No comments:

Post a Comment